Biodata

Foto saya
Lifestyle of Medan's People, Do You Want to Beat it...???

08 November 2008


Peran Pemuda & Kebangkitan Ummat Islam

By : Surya Dharma

Ditangan pemudalah letaknya urusan ummat, bila pemudanya
maju maka majulah ummat itu

Peran pemuda dalam lintasan sejarah amat sangat dibutuhkan oleh sang zaman. Karena ditangan pemudalah tanggung jawab itu diberikan. Pemuda disatu sisi adalah sebagai orang yang sangat dibutuhkan perannya, namun disatu sisi lainnya sebagai sampah masyarakat yang selalu meresahkan.

Pemuda dari zaman orde lama keorde baru adalah suatu wujud yang tidak bisa dianggap sepele. Peran pemuda tidak akan bisa dihilang dari perubahan arah bangsa Indonesia. Dalam mengusir penjajah hingga keluar Indonesia, sampai menculik Bung Karno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dan pada naiknya Soekarno kepanggung kekuasaan hingga turunnya Soekarno ada peran pemuda disana. Dan disambung dengan era Soeharto menjadi Presiden menggantikan Soekarno, itu juga peran pemuda. Kita juga masih ingat ketika lengsernya Soeharto setelah 32 tahun berkuasa, peran pemuda juga bermain. Hingga saat era reformasi peranan pemuda dalam kancah perpolitikan Indonesia masih sangat diperhitungkan.

Kendati peran pemuda begitu penting, minim sekali para pemuda menyadari akan hal itu. Sehingga banyak perbuatan-perbuatan pemuda yang jauh dari norma-norma yang berlaku. Pemuda hanya menjadi sampah masyarakat. Bukan malah memberikan solusi atas permasalahan bangsa namun malah menambah masalah. Bahkan tidak heran ketika pemuda yang akhirnya mengorbankan idealismenya ketika sudah berada di tambuk kekuasaan. Dimana sebelumnya begitu bersemangat untuk menuntut perubahan.

Kondisi pemuda saat ini begitu mengenaskan sekali. Dimana prilaku yang jauh dari nilai-nilai Islam sudah menjadi hal biasa. Ini adalah bentuk degradasi moral yang terjadi. Akhlak yang merosot. Pemuda Islam tidak mempunyai imunitas (kekebalan) dalam menyaring budaya-budaya luar (barat), dalam hal ini adalah budaya kafir yang penuh dengan kepalsuan.

Pemuda Islam terperosok kedalam buaian kenikmatan semu dunia, seperti : Narkoba, Free sex, kriminalitas, tawuran, dan perbuatan negatif lainnya. Semua itu adalah upaya musuh Islam yang ingin menghancurkan kemuliaan Islam (izzatul Islam). Berbagai macam cara digunakan oleh musuh Islam demi melenakan Pemuda Islam. Akhirnya pemuda Islam menjadi generasi muda yang materialis, hedonis, apatis. Semua itu adalah hasil perjuangan musuh Islam untuk meluluhlantakkan Islam.

“Sesungguhnya kaum Jahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang kepadamu sebelum kamu mengikuti ajaran (millah) mereka”. (Al-Baqoroh:120)








Kondisi Pemuda

Kondisi pemuda Islam saat ini diibaratkan seperti orang yang mengendarai kenderaan dan kenderaannya mengalami kecelakaan lalu lintas. Sehingga kenderaan yang dinaiki hancur berkeping-keping, sedangkan pengemudinya tak sadarkan diri yang lalu dibawa ke rumah sakit dan mengalami gangguan jiwa. Dan setelah dirawat dirumah sakit, maka dihadapkanlah kepada sebuah cermin, apa yang terjadi? Dia lupa akan dirinya sendiri. Sehingga ketika ditanya : siapa Anda? maka dia pun bertambah bingung sehingga “linglung”dengan pertanyaan itu. “Jadilah pemuda Islam yang linglung”.

Begitulah kondisi pemuda saat ini, yaitu hilang kesadaran diri. Tidak mengenal siapa dirinya. Lupa akan dirinya sendiri. Lalu apa langkah untuk mengatasi problem pemuda? Karena kalau dibiarkan maka bagaimana nasib ummat Islam kedepan?


Solusi Pemuda

Cukup sederhana sekali solusi yang Islam tawarkan, intinya pemuda Islam hari ini kehilangan sosok yang patut dicontoh. Banyak pemuda Islam yang malah mencontoh orang – orang yang tidak jelas, seperti mengidolakan kort cobain, Musisi barat-barat lain, foto model, budaya – budaya sampah, bintang film barat yang malah menjadi panutan hidup. Sehingga semuanya ditiru dengan latahnya, tanpa memilih dan memilah dahulu. Padahal sudah ada contoh yang ideal yaitu : Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana kata Umar bin Khattab : Kita dahulu adalah kaum yang terhina lalu Allohmemuliakan kita dengan Islam, maka jika kita mencarikemuliaan dengan selainnya niscaya Alloh akanmeghinakan kita”.(HR. Hakim dan ia berkata, “Shahihsesuai syarat/standar Bukhari dan Muslim, dandisahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih at Targhibwa at Tarhib”). Selanjutnya didalam ayat Al-Qur’an :“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itusuri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yangmengharap (pertemuan dengan) Alloh dan (keselamatandi) hari akhir dan dia banyak menyebut Alloh.” (QS. Al-Ahzab: 21). Ini yang harus dikenalkan kepada pemuda Islam, bahwa kehadiran Rasulullah bukan hanya sejarah saja, bukan hanya untuk dibaca, namun harus dijadikan contoh dalam prilaku kehidupan sehari-hari sebagai mana ditegaskan dalam Al-Qur’an. Kehadiran Rasulullah tidak lain adalah untuk menyempurnakan Akhlak manusia. Karena manusialah yang menjadi unsur masalah utama. Peraturan yang baik kalau di isi oleh manusia yang bobrok akhlaknya, maka peraturan yang baik tidak ada gunananya. Tapi biarpun peraturan bobrok kalau manusianya baik, maka dengan sendirinya peraturan tadi akan baik. Revolusi Akhlak itulah jawaban dari permasalahan pemuda Islam. Adapun Kriteria Pemuda Islam yang Ideal sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah adalah:
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam" (QS. 6:162). Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam awal da'wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid.
2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: "Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat". Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur'an. Allah berfirman yang artinya: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung" (QS. 68:4).
4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur'an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: " pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir" (QS 2:219)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.
Bisa dibayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.

Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah yang artinya: Katakanlah: "samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?"', sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". (QS 39:9)
6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)" (HR. Hakim)
7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur'an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur'an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.
9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri)Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur'an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
10. Nafi'un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)Nafi'un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR. Qudhy dari Jabir). Jadi jawaban yang tidak perlu di tawar lagi untuk urusan Revolusi Akhlak, Pemuda Islam harus mencontoh Rasulullah Muhammad Saw yang sudah teruji originalitasnya. Dengan Pemuda Islam yang berakhlak maka proses kebangkitan ummat Islam hanya tiggal menunggu hitungan detik saja. Wallahu’alam!

Tidak ada komentar: