Biodata

Foto saya
Lifestyle of Medan's People, Do You Want to Beat it...???

30 April 2009

Rekruitmen CIA

Suatu hari, CIA (Agen Rahasia di AS) berniat melakukan rekruitmen seorang pembunuh bayaran untuk melaksanakan misi di Irak. Ada ribuan orang yang mendaftar karena tergiur dengan bayaran 1 juta dolar.

Setelah menjalani puluhan macam tes, hanya tersisa 3 orang (2 pria dan 1 gadis muda) untuk melewati tes terakhir. Pada tes terakhir ini, setiap kontestan diharuskan membawa pasangannya masing-masing. Lalu seorang agen CIA memanggil pria pertama dan memberikannya sebuah pistol Magnum 52 dan berkata kepadanya:

"Di dalam ruangan di depan kamu ini ada isteri kamu yang terikat pada sebuah kursi. Kamu harus menembaknya sampai mati".

Langsung aja si pria lunglai dan mengeluarkan air mata sambil berkata: "Oh, aku tidak sanggup melakukannya. Aku terlalu mencintainya..."

"Oke, kalau begitu bawa istrimu kembali dan pulanglah, habiskan hidupmu bersamanya dan carilah pekerjaan lain".

Agen CIA lalu memanggil pria kedua dan memerintahkan hal yang sama. Si pria menjawab,
"Oh tidak, saya dan pacar saya akan menikah minggu depan, gila apa kamu nyuruh saya menembaknya?"

"Kalau begitu anda tereliminasi, pulanglah dan segerakan pernikahanmu dengannya...!!!"

Lalu tibalah giliran si gadis muda dan dia juga menerima perintah yg sama. lalu si gadis memasuki ruangan itu (di mana sudah ada pacarnya duduk dengan tangan terikat pada sebuah kursi).

Tak lama setelah dia masuk dan pintu ruangan ditutup, terdengarlah suara gedebak-gedebuk, teriakan, jeritan dan suara benda-benda berjatuhan. 15 menit kemudian, pintunya terbuka dan si gadis berdiri di depan pintu sambil mengusap keringat yang bercucuran deras di wajahnya, lalu berkata kepada agen-agen CIA yang berdiri di depannya dengan pandangan heran.

"Mengapa kalian tidak mengatakan padaku kalau pistolnya tidak ada peluru? Jadi aku tidak perlu bersusah payah memukul mati pacarku...!!!"

28 April 2009

Tips Mendidik Anak

Masih terkait dengan mendidik anak, berikut lampirkan 33 nasihat tentang cara mendidik anak yang dikemukakan oleh Syaikh Muhammad Said Mursi yang bersumber dari "Anak Cerdas Dunia Akhirat", Muhammad Albani, 2004:

  1. Anda boleh saja miskin harta, tidak mem-punyai sesuatu yang bisa anda berikan berupa makanan dan minuman untuk anak, tetapi anda tidak boleh miskin dalam pendidikan, maka hormatilah anakmu itu dengan memberikan pendidikan yang baik.
  2. Seorang guru harus bekerja sama dengan wa­li murid dalam memberikan pendidikan bagi murid-muridnya.
  3. Sahabat itu bisa saja hilang dan seseorang itu dengan agamanya bagai seorang kekasih, maka tunjukilah anak anda dalam memilih teman yang terbaik.
  4. Ketika anak anda melakukan kesalahan, arahkanlah dengan penuh kasih sayang, tidak dengan perasaan kecewa.
  5. Anak kecil itu bagai suatu bejana yang me­nampung segala kebaikan dan keburukan.
  6. Hati-hatilah, anda tidak boleh mengurangi perhatian terhadap anak disebabkan adanya adik baru.
  7. Tumbuhkanlah rasa cinta anak untuk membaca dan mendorongnya untuk menjadi orang yang paling pandai dalam urusan belajar.
  8. Keterbelakangan dalam urusan belajar tidak menunjukkan bodohnya anak tersebut.
  9. Televisi itu lebih banyak membawa kerusakan dibanding membawa manfaat, maka jangan biarkan anak anda menonton acara TV sema­unya.
  10. Dekatkanlah anak anda kepada Allah dan Rasul­Nya serta balasan di hari akhir. Ketika anak melakukan perbuatan baik, katakanlah padanya bahwa perbuatan ini adalah per-buatan yang diridhai Allah SWT, dan jika dia melakukan suatu perbuatan kejahatan, katakanlah padanya bahwa perbuatan ini sangatlah dibenci Allah, dan janganlah hanya mengatakan kepadanya bahwa perbuatan ini adalah salah tanpa memberikan alasan.
  11. Laranglah dengan tegas anak anda dari membaca bacaan-bacaan dan majalah-majalah yang kurang mendidik, serta menonton film-film horor dan khayalan yang menyesatkan.
  12. Janganlah sekali-kali anda memberikan nasihat kepada anak di depan orang lain.
  13. Pisahkanlah tempat tidur anak-anak dan jangan biarkan mereka tidur dalam satu kasur.
  14. Ajarkanlah kepada anak-anakmu yang sudah baligh tanpa malu-malu tentang sesuatu yang najis dan bagaimana membersihkan diri.
  15. Sebaiknya anak dijauhkan dari permainan yang menuntut tatapan mata tajam, seperti membaca huruf-huruf yang kecil ukurannya, karena menurut penelitian terdapat 80 % anak-anak tertimpa penyakit mata rabun dekat.
  16. Jangan menjelekkan anak anda di depan orang banyak.
  17. Jangan pernah berselisih dengan kawan atau isteri di depan anak-anak.
  18. Janganlah menghentikan pembicaraan anak ketika dia sedang berbicara.
  19. Perhatikanlah bakat dan kecenderungan yang dimiliki anak anda, seandainya belum memiliki suatu jenis bakat tertentu, maka pilihkanlah untuknya satu jenis pekerjaan atau olahraga yang dapat membantu menemukan jati dirinya, sehingga anak tidak merasa mempunyai kekurangan.
  20. Otak anak kecil itu bagai pisau yang tajam yang dapat menghapal segala sesuatu dengan cepat dan banyak tanpa memahami maknanya, oleh karena itu sibukkan mereka untuk menghafal al-Qur’an, al-Hadits, doa-doa dan dzikir.
  21. Janganlah kamu menakut-nakuti anakmu de­ngan kegelapan malam, jin Ifrit, pisau, hantu atau polisi.
  22. Berhati-hatilah, karena anak akan selalu metn­perhatikan dan berusaha untuk meng-ikuti anda dalam cara berjalan, berdiam, perkataan dan gaya berbicara anda, maka gunakanlah gambaran terbaik dirimu yang dapat dijadikan contoh baginya, karena jika tidak, kamu sendiri yang akan menyesal.
  23. Pendidik yang tidak mempunyai sikap kete­ladanan seperti orang yang menulis di atas air, karena seorang anak itu sangat mudah melupakan perkataan tetapi tidak mudah melupakan suatu perbuatan, oleh karena itu, berhati-hatilah anda dalam menjaga keteladanan, dalam setiap gerakan dan saat diam serta dalam setiap perkataan dan perbuatanmu. Seorang anak bagaikan cermin anda untuk berkaca diri.
  24. Akuilah kesalahanmu dan minta maaflah ke­tika anda melakukan kesalahan di depan anak-­anak, walaupun kesalahan yang anda lakukan itu sangatlah sederhana.
  25. Ajarilah mereka untuk bersikap lemah-lembut dan tidak kasar, karena pada dasarnya anak-anak itu mempunyai sifat yang lembut dan tidak kasar.
  26. Pakailah konsep Umar bin Khattab terhadap anak-anak, yaitu : "Tegas tanpa menampakkan kekerasan dan lembut tanpa menunjukkan kelemahan".
  27. Anak kecil membutuhkan dorongan, maka per­banyaklah mengucapkan padanya : teri-ma kasih, semoga Allah membalas segala ke-baikanmu, selamat untukmu, perbuatanmu baik dan lain-lain.
  28. Biasakanlah anak anda untuk shalat di masjid semenjak kecil dan temanilah pada setiap shalatnya.
  29. Biasakanlah anak perempuan anda untuk memakai jilbab.
  30. Biasakanlah anak anda untuk berpuasa se­menjak kecil secara bertahap.
  31. Hukuman tidak boleh meninggalkan bekas pada mental (jiwa) dan tubuh sang anak.
  32. Ajarkanlah anak untuk menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar.
  33. Dalam mendidik anak, seharusnya memper­gunakan imbalan dan hukuman secara ber­samaan dan seimbang.

27 April 2009

Mendidik Anak, Berkacalah Pada Luqman


Terinspirasi dari tontonan sore di metro tv kemaren tentang sebuah rumah yg dihuni oleh 3 anak-anak yang super badung, membuat si orang tua terutama ibu hampir putus asa dalam meladeni semua tingkah aneh bin luar biasa anak-anaknya.

Mulai dari menjerit, menangis, memukul saudaranya, meja bahkan orang tuanya, melempar, memecahkan, berebut cangkir, mainan, dsb.

Ada 1 kesimpulan yg saya ambil dari keluarga tersebut, bahwa kesalahan dalam mendidik anak adalah berakibat fatal pada masa depan keluarga. Semoga artikel ini mampu memberikan kita sebuah semangat dan ilmu baru dalam kaitannya mendidik anak. Bagi yang sudah pernah mendapatkan ilmu ini, semoga saja artikel ini mampu ditempatkan sebagai pengingat ulang akan pengetahuan & pemahaman kita di masa lalu dan bisa kita aplikasikan kembali di masa sekarang,

Mohon Kritik dan sarannya...

----- ***-----

Luqman adalah seorang ahli hikmah. Namun tentang siapa dan dari mana asal usul tokoh yang sangat melegenda itu, para ulama ahli tafsir memiliki pendapat yang berbeda-beda. Abdullah bin Umar Al Khattab berkata :”Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ‘Dengan Sesungguhnya aku berkata bahwa Luqman bukanlah seorang nabi, tetapi seorang hamba yang dilindungi Tuhan, banyak bertafakur dan baik keyakinannya. Ia mencintai Allah dan Allah pun mencintainya. Karena itu ia dianugerahi hikmah kebijaksanaan.” (Mutafaq ‘Alaih). Yang pasti, nama Luqman diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam Alquran. Nasihat Luqman kepada anaknya yang disampaikan secara bijak, sebagaimana disebutkan dalam surat Luqman (31) ayat 13 sampai 19 adalah model ideal pendidikan anak dalam Islam.

Dalam Islam, wasiat Luqman al-Hakim dalam mendidik anak-anaknya perlu senantiasa dipegang orang tua Muslim, karena petuah-petuahnya dinukilkan dalam Alquran. Dan Alquran menghidangkan petuah dan wasiat bagaimana Lukman mendidik anaknya dalam satu surat khusus yang diberi nama surat Lukman, khususnya pada ayat 13 sampai 19. “Luqman adalah sumber terbaik untuk diambil hikmahnya berkaitan dengan pendidikan anak,” ujar Ali Nurdin, dekan Fakultas Ushuluddin Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ), Jakarta. Doktor tafsir Alquran ini melanjutkan, “kendati sosok Lukman di kalangan mufassirin hingga kini masih menjadi perdebatan, namun nilai penting yang bisa diambil dari kisah Lukman adalah upaya maksimal yang telah dia lakukan untuk mendidik anak-anaknya. Tak perlu diributkan bagaimana Luqman mencapai posisi yang mulia dengan pencantuman namanya dalam Alquran. “Lebih penting adalah bagaimana mengambil pelajaran dari upaya ikhtiar yang dia lakukan dalam mendidik anak.”

Menurut Syarif Hade Masyah, dosen Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab, Luqman diyakini sebagai seorang pria yang hidup antara masa Nabi Musa dan Nabi Muhammad SAW di daerah sekitar Pantai Kultsum (Laut Merah) atau di daerah Ramallah, Palestina. Dalam beberapa keterangan, Luqman disebutkan sebagai seorang budak berkulit hitam yang terkenal dengan nasihat-nasihatnya yang bijak. “Karena pada zamannya tidak ada figur lain yang bisa dijadikan panutan, maka nasehat-nasehat Lukman selalu dipakai orang-orang di zamannya”. “Kebijaksanaan Luqman yang paling menonjol, sebagaimana termaktub dalam Alquran, yaitu wasiat yang diberikan Lukman kepada anaknya. “Sehingga kalangan mufassirin Alquran meyakini wasiat Lukman itu adalah teknik khusus untuk kaum Adam dalam mendidik anak,” ujar Syarif. (lihat Wasiat Luqman di hlm 3).

Bila mencermati wasiat-wasiat Luqman dalam Alquran, setidaknya ada tiga poin pokok yang perlu diamati dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari para orang tua agar anak-anaknya lahir dan tumbuh sebagai muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Poin pertama, yaitu masalah ketauhidan (iman). Sebelum mengajarkan sesuatu hal yang lain pada anak-anaknya, Luqman menetapkan kerangka dasar keimanan kepada Allah SWT sebagai landasan utama membentuk pribadi anak yang shalih. Ajarannya juga disampaikan dengan kasih sayang. Walaupun demikian, pemilihan redaksi kata ‘Yaa Bunayya’ (wahai anak-anakku) yang digunakan Lukman dalam menyerukan keimanan kepada anak-anaknya, sangat menyiratkan kalau orang tua juga perlu memperhatikan sentuhan kasih sayang dan kelembutan dalam mendidik anak-anak mereka. “Kata Ya Bunayya ini mengandung rasa manja, kelembutan, dan kemesraan. Ini artinya, orang tua tidak perlu menanamkan keimanan secara indoktrinasi, penuh ancaman, dan tanpa empati.”

Poin kedua, yaitu kemampuan Luqman yang dikaruniai Allah dalam memilihkan mana-mana hal prioritas untuk diberikan kepada anak-anak. Dalam penjabaran Surat Lukman ayat 13-19, “Luqman memanfaatkan rahmat kecerdasan dan kebersihan hatinya untuk lebih dulu menanamkan keimanan sebelum melangkah pada muatan-muatan syariat dan akhlak.”

Adapun pada poin ketiga, Luqman mencontohkan bagaimana setiap nilai-nilai prinsip dari ajaran-ajaran agama lebih efektif bila disampaikan dengan menyertai argumen-argumen yang kuat. Pendidikan Luqman adalah pendidikan yang menyeluruh dan lengkap meliputi asas-asas aqidah, ibadat, akhlak dan dakwah. Oleh sebab itulah Allah telah merekamkan pendidikan Luqman itu untuk dijadikan contoh kepada umat Islam sepanjang zaman. Namun di luar itu semua, kisah Luqman juga membukakan mata kita, bahwa dalam Islam, pendidikan anak bukan mutlak kewajiban kaum ibu, tetapi juga kaum ayah.
Semoga kita bisa menjadi seorang “Luqman” bagi anak-anak kita !

25 April 2009

PENGAMAT LINGKUNGAN, BBM, dan POLITIKUS

Pengamat Lingkungan : "Saat ini kondisi permukaan bumi sudah sangat memprihatinkan. Tidak ada tempat yang bisa dikatakan bebas dari pencemaran. Apakah anda bisa memberi solusi agar tingkat pencemaran bisa berkurang?"

Politikus : "Tentu saja"

Pengamat Lingkungan : "Bagaimana caranya?"

Politikus : "Dengan menaikkan harga BBM...!!!"

PDI-P koalisi dgn GOLKAR...???

Sabtu pagi saya membuka account Facebook saya, dan saya mendapati sebuah pesan dari teman dari Makasar yang berprofesi sebagai wartawan harian lokal di sana,
Beliau bertanya kepada saya tentang hot issue Capres/Cawapres 09 yang sudah menyelinap masuk ke dalam gedung Nusantara DPR RI,
berikut jawaban yang saya reply kepada beliau,
semoga ada kritikan dan masukan dari semua kawan2 yang membacanya...

*---*

Kalau masalah capres, maka informasi yang saya ketahui tidaklah jauh berbeda dengan yang diketahui oleh publik karena saya tidak termasuk tim elit dari partai atau capres mana pun, hanya saja mungkin saya punya peluang yang lebih untuk mendapatkan gossip2 dari beberapa staf/aspri anggota DPR RI lain yang saya kenal...
sepanjang yang saya ketahui, cerainya duet SBY-JK yang selama ini diwanti-wanti kepastiannya telah mengubah peta catur politik capres 09,
SBY sudah dipastikan hanya tinggal mencari pendampingnya,
megawati dikenal tidak pernah mau menjadi cawapres,
lalu hasil RAPIMNAS DPP GOLKAR kemarin menyepakati JK sebagai Capres pula.
artinya sudah ada 3 capres yg diprediksikan akan bertarung di PILPRES'09, namun untuk mega dan JK sudah pasti harus menggalang kekuatan untuk bisa mencapai target agar bisa mencalonkan presiden,
analisa pribadi saya lebih tertuju kepada JK dan GOLKARnya.
bagaimana mungkin JK bisa didaulat sebagai capres dari partai eks peliharaan orde baru itu, padahal beberapa hari setelah PILEG kemaren beberapa fungsionaris sangat uring-uringan dengan perolehan suara yang sesedikit itu.
Ujung-ujungnya sang Ketua Umumlah yang mendapat pelimpahan dosa atas kegagalan ini, bahkan dari ruang DPP GOLKAR sendiri sempat tercuat issue "ASAL JANGAN JK" hingga beberapa hari sebelum RAPIMNAS digelar.
Meskipun sudah mengadakan pertemuan langsung dengan Megawati, bukan berarti GOLKAR pasti akan berkoalisi dengan PDI-P dalam PILPRES mendatang dalam artian menggagas 1 paket capres/cawapres. Karena menurut hemat saya Megawati dengan PDI-Pnya terlalu keras kepala untuk mau luluh menurunkan libido politiknya dari capres menjadi cawapres.
Sementara GOLKAR, sebagai partai lama yang dikenal sebagai mantan partai penguasa yang hampir tidak mendapat sentuhan sanksi apa pun atas kesalahan2nya (sanksi politik, hukum, dan sosial), menjadikan GOLKAR sebagai partai yang sangat Percaya Diri untuk tampil dalam setiap event2 politik di negeri ini, dan yang sangat miris adalah mereka masih sering keluar sebagai pemenangnya.
Oleh sebab itu, intern shock politics adalah hal yang sangat wajar terjadi saat GOLKAR harus kalah dalam PILEG 09 ini. Untuk itulah, wibawa sebagai partai pemborong piala event politik Indonesia harus segera ditutupi dengan tetap menghadirkan CAPRES dari GOLKAR, (seolah-olah) agar publik tahu bahwa GOLKAR tetap maju, tetap optimis walaupun kalah, meleset jauh dari target yang semestinya.
Bila kita lihat dari perolehan suaranya, sebenarnya sangatlah mungkin bagi PDI-P dan GOLKAR untuk berkoalisi (tentu kita sudah tahu serapuh apa koalisi yang akan terbangun nantinya...)
namun bila ditilik dari history-nya, lalu dikaitkan dengan masing-masing tipycal carracter-nya, maka agak mustahil untuk mengambil conclusi bahwa PDI-P dan GOLKAR akan berkoalisi dalam PILPRES ini,
Dalam politik tidak dikenal KAWAN ABADI dan MUSUH ABADI, namun bisa jadi GOLKAR dan PDI-P akan berkoalisi atas dasar motivasi "COMMON ENEMIES". Jadi, adalah sangat mungkin GOLKAR dan PDI-P berkoalisi untuk menghadang musuh bersama, yaitu SBY dan cawapresnya.
Namun dalam hal tersebut, tetap saja Megawati dalam kapasitasnya sebagai Capres dari PDI-P, sementara JK juga tetap sebagai Capres dari Golkar. Intinya 2 capres menjegal 1 capres (gak fair yah...???!!!)
WaLLahu a'lam bishshawab...

19 April 2009

Do You Like 'Mi'...???

Alkisah, pernah suatu ketika pada waktu AS dipimpin oleh Presiden Ronald Reagan, Presiden Soeharto dan Ny melakukan kunjungan kenegaraan ke sana. Selama di AS, mereka berdua diinapkan di gedung putih.

Pada suatu malam, Ibu Tien kelaparan (mungkin karena suhu udara sangat dingin). Lalu diam-diam pergi ke dapur sambil membawa sebungkus indomie untuk dimasak. Seluruh peralatan dapur di sana sangat canggih dan modern, sehingga sangat ringan.

Berhubung Ibu Tien belum pernah menggunakannya, maka sewaktu memasak mengeluarkan bunyi berkelontangan. Karena suara-suara tersebut, bangunlah Ronald Reagan dan mengecek. Waktu ia sampai di dapur, ia melihat Ibu Tien sedang asyik memasak mie kuah. Ketika Ibu Tien sadar bahwa Tuan rumah ada di dekatnya, maka dengan sopan santun Ibu Tien berkata:

"Do you like 'mi' Sir? Still hot" ujar Ibu Tien hati-hati.

"No, thanks. I'll pass", jawab Reagan sambil berlalu...

18 April 2009

Kalau ada Politikus yang Kecelakaan, apa yang akan ANDA LAKUKAN...???

Sebuah bis yang penuh dengan para politikus keluar dari jalan dan menabrak sebuah pohon besar di sebuah ladang milik seorang petani tua.

Setelah menyelidiki apa yang terjadi, petani tua itu menggali sebuah lubang dan mengubur mayat-mayat politikus itu secara massal.

Beberapa hari kemudian, seorang sherif lokal lewat dan bertanya kepada petani tua itu:
"Apakah mereka semua mati?"

Petani tua itu menjawab:
"Begini Tuan, beberapa dari mereka berkata bahwa mereka belum mati. Tapi anda tahu sendiri kan, betapa seringnya politikus itu berbohong...???"

17 April 2009

Salah Ambil Parasut

Dalam sebuah pesawat terbang dari Dhili menuju Denpasar, terdapat 3 orang penumpang, yakni seorang anggota pramuka, pastor asal Timor-timur dan Harmoko yang pada saat itu masih menjabat sebagai Ketua MPR-RI. Tiba-tiba terdengar dari suara pilot lewat pengeras suara.

"Dalam beberapa detik pesawat kita akan jatuh. Tapi sayang kita hanya punya 3 parasut. Saya akan mengambil 1 karena saya harus melaporkan kecelakaan yang melibatkan tokoh penting ini".

Sang pilot pun langsung loncat.
Melihat pilot dengan gesit meloncat, Harmoko buru-buru mengambil sebuah parasut yang ada di dekatnya.

"Saya perlu menyelamatkan diri, sebab saya bertugas memimpin Sidang Umum MPR untuk menggolkan Soeharto sebagai Presiden RI".
Harmoko pun langsung terjun menyusul sang pilot.

Pastor pun kemudian menatap si pramuka kecil,
"Nak," ujar sang Pastor,
"Saya sudah puas menjalani kehidupan ini. Sedangkan kamu masih harus menjalaninya. Gunakanlah parasut yang tersisa ini, semoga Tuhan menyertaimu, Nak..." kata sang Pastor sedih.

"Jangan bersedih Pastor," ujar si pramuka,
"Kita masih punya 2 parasut kok,"
"Yang diambil Pak Harmoko tadi bukan parasut, tapi ransel saya..."

HORAS BAH...!!!

BBM naik,
hidup tambah SIMANUNGKALIT,
harga-harga NAEK,
SAGALA PANDAPOTAN MANURUNG,
banyak SIHOTANG...

Hidup bagaikan mendaki TOBING,
tak ada lagi HARAHAP,
Kepala pusing sampai SIBUTAR-BUTAR,
rambut rontok dan nyaris POLTAK...

Jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN,
anak-anak menangis MARPAUNG-PAUNG,
otak sudah SITOMPUL,
tapi kita masih diminta sabar SITORUS...
jangan putus HARAHAP, katanya.

Mintalah PARLINDUNGAN,
supaya BONAR-BONAR selamat...

BUTET dah...!!!

Polisi, ABRI dan BIA

Kepolisian, ABRI dan Badan Intelijen BIA saling menyombongkan bahwa merekalah yang terbaik dalam menangkap penjarah yang sedang marak pada saat itu. Pemerintah merasa perlu untuk melakukan tes terhadap hal ini.

Dilepaskanlah seekor kelinci ke dalam hutan dan ketiga kelompok pengikut tes di atas harus berusaha menangkapnya. BIA masuk ke hutan. Mereka menempatkan informan-informan di setiap pelosok hutan itu. Mereka menanyai setiap pohon, rumput, semak dan binatang di hutan tersebut. Tidak ada pelosok hutan yang tidak diinterogasi oleh mereka.
Setelah satu bulan penyelidikan secara menyeluruh, akhirnya BIA mengambil kesimpulan bahwa kelinci tersebut tidak pernah ada, alias issue.

ABRI masuk ke hutan. Setelah satu bulan kerja tanpa hasil, mereka akhirnya kehilangan kesabaran dan membakar hutan sehingga setiap makhluk hidup di dalamnya terpanggang tanpa terkecuali. Akhirnya kelinci tersebut diketemukan dalam kondisi hitam legam, mati...tentu saja.

Polisi pun masuk ke dalam hutan. 2 jam kemudian mereka keluar dari hutan sambil membawa seekor tikus putih yang telah hancur-hancuran badannya dipukuli.
Tikus itu berteriak-teriak:
"YA...YA... SAYA MENGAKU...!!!
SAYA KELINCI...!!!!
SAYA KELINCI...!!!"

16 April 2009

Gak punya uang untuk memakamkan anak, malah dituduh membunuh...

Ini terjadi Di Jakarta!!! !!
:( Jakarta Jahat Banget
____________ _________ _________ __

Suatu kenyataan betapa egoisnya warga Jakarta, bahkan untuk sesuatu
yang hukumnya Fadhu Kifayah seperti mengubur jenazah. Sebuah kenyataan
yang sangat sedih..

PEJABAT Jakarta seperti ditampar. Seorang warganya harus menggendong mayat anaknya karena tak mampu sewa mobil jenazah.

Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta - Bogor pun geger

Minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama
Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn).
Supriono akan memakamkan si kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan
menggunakan jasa KRL. Tapi di Stasiun Tebet, Supriono dipaksa turun
dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak
adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si
anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan
memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.

Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari
terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke
Puskesmas Kecamatan Setiabudi. “Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke
puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas,
meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan
botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari”. Ujar
bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di
Cikini itu.
Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya.
Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya,
Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga
Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.

Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00.
Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam
gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada
siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski
termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain
kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai
harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono
mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari
Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya
di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan
bantuan dari sesama pemulung.

Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet.
Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus
jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka,
biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik.
Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong
Khaerunisa menuju stasiun. Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba
seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu
dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa
ke Bogor spontan penumpang KRL yang mendengar penjelasan Supriono
langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi
Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan
menumpang ambulans hitam.

Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan.
Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat
permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang
terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti
kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali
memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan
surat tersebut, lagi-lagi Karen atidak punya uang untuk menyewa
ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa
dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga
yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.

Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.

Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku
benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut
karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi
perduli terhadap sesama. “Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang
seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa.
Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan
tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa
Indonesia”, ujarnya.

Koordinator Urban Poor Consortium, Wardah Hafidz, mengatakan peristiwa
itu seharusnya tidak terjadi jika pemerintah memberikan pelayanan
kesehatan bagi orang yang tidak mampu. Yang terjadi selama ini,
pemerintah hanya memerangi kemiskinan, tidak mengurusi orang miskin
kata Wardah.

Just share...
Sekaligus mengingatkan kalau kita juga punya andil "dosa" atas kejadian ini...

Penyeludupan di Timur Tengah

Seorang warga Palestina bernama Mahmud hendak melintasi pos perbatasan Israel-Palestina. Dia bersepeda dan membawa 2 tas besar di pundaknya.
Tentara Israel segera memerintahkan dia berhenti,

"Pinggirkan sepedamu. Saya ingin bertanya, apa isi kedua tas itu?"
"Pasir", jawab Mahmud.
Tentara Israel itu tidak percaya begitu saja. Mereka membongkar kedua tas tersebut dan benar, mereka menemukan pasir di dalamnya. Akhirnya mereka melepaskan Mahmud dan membiarkannya melintasi perbatasan menuju wilayah Israel.

Keesokan harinya, kejadian yang sama berulang kembali. Tentara Israel menghentika sepedanya dan bertanya :
"Apa yang kamu bawa?"
"Pasir", jawab Mahmud.
Tentara-tentara itu memeriksa dengan teliti kedua tas itu dan tetap menemukan benda yang sama, pasir.
Kejadian yang sama berulang kali terjadi hingga 3 tahun lamanya.

Akhirnya, Mahmud tidak muncul lagi dan tentara Israel itu menjumpainya sedang bersantai ria di luar kota Yerikho.
"Hei, kamu yang suka membawa pasri dalam tas itu kan?", tanya tentara Israel itu.
"Saya menduga kamu selama ini telah membohongi kami saat melintasi perbatasan. Tapi saya selalu menemukan pasir di dalam tasmu. Selama 3 tahun, saya sepertinya menjadi gila, tidak bisa makan atau tidur memikirkan barang seludupan kami itu. Baiklah, ini di antara kita berdua saja! Saya mau tanya, sebenarnya apa sih yang kamu seludupkan tiap hari selama 3 tahun itu?"

Mahmud menjawab dengan kalem :
"Sepeda!"

05 April 2009

BEBAS PENGANGGURAN

Di masa pemerintahan otoriter Soeharto, Perdana Menteri Jepang, Abe, berkunjung ke Indonesia. Di pelabuhan udara, Presiden Soeharto menyambutnya gembira, kemudian duduk bersama di dalam mobil kehormatan.

Selama di perjalanan, dengan bangga Soeharto menunjuk kepada ribuan orang yang berdiri di pinggir jalan, yang telah dipersiapkan sebelumnya, sambil mengibar-ngibarkan bendera Jepang dan Indonesia.
Tapi Shintaro Abe mengerutkan keningnya.

"Banyak sekali pengangguran di negara anda," kata Abe. "Di negara kami tak seorang pun mau membuang-buang waktunya seperti itu. Mereka bekerja dan tak punya waktu berdiri di pinggir jalan".
Mendongkol hati Soeharto mendengarnya.

Begitu Abe pulang, ia menyusun rencana untuk berkunjung ke Jepang, ingin membuktikan apakah benar tak ada pengangguran di Jepang.

Beberapa hari kemudian, Soeharto dan rombongan tiba di Jepang. Shintaro Abe menyambutnya di pelabuhan udara dan bersama-sama menuju istana negara. Di sepanjang jalan, tak seorang pun yang terlihat berdiri di pinggir jalan menyambut mereka seperti saat Abe berkunjung ke Indonesia.

"Anda lihat," celetuk Abe, "tak ada yang menganggur".
Keesokan harinya, Soeharto bersama ajudannya mengelilingi kota Tokyo. Tak seorang pun penganggur yang mereka temui. Setelah beberapa hari mencari dengan sia-sia, akhirnya mereka bermaksud pulang ke Indonesia.

Dengan ditemani Abe, mereka menuju pelabuhan udara.
Tiba-tiba, tampak seorang laki-laki sedang duduk termenung di pinggir jalan.
"Itu dia...!!!" teriak Soeharto, "Kita berhasil menemukannya". Dia menyuruh ajudannya menghampiri orang yang duduk termenung tersebut.
Tak lama kemudian, ajudannya kembali sambil berlari-lari...

"Bukan, bukan Pak...!!!" teriak ajudannya,
"Dia Duta Besar kita untuk Jepang..."