Biodata

Foto saya
Lifestyle of Medan's People, Do You Want to Beat it...???

25 April 2009

PDI-P koalisi dgn GOLKAR...???

Sabtu pagi saya membuka account Facebook saya, dan saya mendapati sebuah pesan dari teman dari Makasar yang berprofesi sebagai wartawan harian lokal di sana,
Beliau bertanya kepada saya tentang hot issue Capres/Cawapres 09 yang sudah menyelinap masuk ke dalam gedung Nusantara DPR RI,
berikut jawaban yang saya reply kepada beliau,
semoga ada kritikan dan masukan dari semua kawan2 yang membacanya...

*---*

Kalau masalah capres, maka informasi yang saya ketahui tidaklah jauh berbeda dengan yang diketahui oleh publik karena saya tidak termasuk tim elit dari partai atau capres mana pun, hanya saja mungkin saya punya peluang yang lebih untuk mendapatkan gossip2 dari beberapa staf/aspri anggota DPR RI lain yang saya kenal...
sepanjang yang saya ketahui, cerainya duet SBY-JK yang selama ini diwanti-wanti kepastiannya telah mengubah peta catur politik capres 09,
SBY sudah dipastikan hanya tinggal mencari pendampingnya,
megawati dikenal tidak pernah mau menjadi cawapres,
lalu hasil RAPIMNAS DPP GOLKAR kemarin menyepakati JK sebagai Capres pula.
artinya sudah ada 3 capres yg diprediksikan akan bertarung di PILPRES'09, namun untuk mega dan JK sudah pasti harus menggalang kekuatan untuk bisa mencapai target agar bisa mencalonkan presiden,
analisa pribadi saya lebih tertuju kepada JK dan GOLKARnya.
bagaimana mungkin JK bisa didaulat sebagai capres dari partai eks peliharaan orde baru itu, padahal beberapa hari setelah PILEG kemaren beberapa fungsionaris sangat uring-uringan dengan perolehan suara yang sesedikit itu.
Ujung-ujungnya sang Ketua Umumlah yang mendapat pelimpahan dosa atas kegagalan ini, bahkan dari ruang DPP GOLKAR sendiri sempat tercuat issue "ASAL JANGAN JK" hingga beberapa hari sebelum RAPIMNAS digelar.
Meskipun sudah mengadakan pertemuan langsung dengan Megawati, bukan berarti GOLKAR pasti akan berkoalisi dengan PDI-P dalam PILPRES mendatang dalam artian menggagas 1 paket capres/cawapres. Karena menurut hemat saya Megawati dengan PDI-Pnya terlalu keras kepala untuk mau luluh menurunkan libido politiknya dari capres menjadi cawapres.
Sementara GOLKAR, sebagai partai lama yang dikenal sebagai mantan partai penguasa yang hampir tidak mendapat sentuhan sanksi apa pun atas kesalahan2nya (sanksi politik, hukum, dan sosial), menjadikan GOLKAR sebagai partai yang sangat Percaya Diri untuk tampil dalam setiap event2 politik di negeri ini, dan yang sangat miris adalah mereka masih sering keluar sebagai pemenangnya.
Oleh sebab itu, intern shock politics adalah hal yang sangat wajar terjadi saat GOLKAR harus kalah dalam PILEG 09 ini. Untuk itulah, wibawa sebagai partai pemborong piala event politik Indonesia harus segera ditutupi dengan tetap menghadirkan CAPRES dari GOLKAR, (seolah-olah) agar publik tahu bahwa GOLKAR tetap maju, tetap optimis walaupun kalah, meleset jauh dari target yang semestinya.
Bila kita lihat dari perolehan suaranya, sebenarnya sangatlah mungkin bagi PDI-P dan GOLKAR untuk berkoalisi (tentu kita sudah tahu serapuh apa koalisi yang akan terbangun nantinya...)
namun bila ditilik dari history-nya, lalu dikaitkan dengan masing-masing tipycal carracter-nya, maka agak mustahil untuk mengambil conclusi bahwa PDI-P dan GOLKAR akan berkoalisi dalam PILPRES ini,
Dalam politik tidak dikenal KAWAN ABADI dan MUSUH ABADI, namun bisa jadi GOLKAR dan PDI-P akan berkoalisi atas dasar motivasi "COMMON ENEMIES". Jadi, adalah sangat mungkin GOLKAR dan PDI-P berkoalisi untuk menghadang musuh bersama, yaitu SBY dan cawapresnya.
Namun dalam hal tersebut, tetap saja Megawati dalam kapasitasnya sebagai Capres dari PDI-P, sementara JK juga tetap sebagai Capres dari Golkar. Intinya 2 capres menjegal 1 capres (gak fair yah...???!!!)
WaLLahu a'lam bishshawab...

Tidak ada komentar: