Biodata

Foto saya
Lifestyle of Medan's People, Do You Want to Beat it...???

31 Mei 2009

Senam Untuk Otak Agar Tak Cepat Pikun

Tak hanya otot yang bisa kuat, otak pun jika diasah bisa jadi lebih kencang. Memori semakin baik, daya tangkap pun cepat. Anda pun terhindar dari julukan si pelupa.

E. Dennison, PhD dan Gail E. Dennison mengembangkan program latihan sederhana untuk mendongkrak memori, konsentrasi sampai kemampuan belajar. Apa saja gerakannya?

1. Gerakan silang
Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan, samping, atau belakang. Biar lebih ceria, Anda bisa menyelaraskan gerakan dengan irama musik

Manfaat: merangsang bagian otak yang menerima informasi dan bagian yang menggunakan informasi sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.

2. Olengan pinggul
Cara: Duduk di lantai. Posisi tangan ke belakang, menumpu ke lantai dengan siku ditekuk. Angkat kaki sedikit lalu oleng-olengkan pinggul ke kiri dan kanan dengan rileks

Manfaat: mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar

3. Pengisi energi
Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakkan di atas meja. Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam. Ketika menarik nafas, rasakan nafas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tenguk, dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.

Manfaat: mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional

4. Menguap berenergi
Cara: Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot di sekitar persendian rahang. Lalu menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot-otot tersebut.

Manfaat: Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi seacara efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi

30 Mei 2009

Pancasila Mendapat Perhatian di Hungaria

Budapest - Pancasila sebagai falsafah berbangsa dan bernegara baik untuk dicontoh karena telah dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang besar dan multibudaya.

Hal itu disampaikan mantan Bishop Gereja Evangelist Lutheran Dr Armati Bela menanggapi ceramah Dubes RI Mangasi Sihombing di depan komunitas Lutheran di Budapest.

"Bishop Armati Bela mengaku telah membaca mengenai Pancasila dan meminta Dubes menjelaskan lebih lanjut kepada komunitas Lutheran," Pensosbud Patricia Silalahi kepada detikcom Jumat malam atau Sabtu (30/5/2009) WIB.

Dalam ceramah yang telah berlangsung pada Sabtu (26/5/2009), Dubes Sihombing memaparkan berbagai aspek kebudayaan Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh ratusan etnik dan berbagai kepercayaan atau keyakinan, termasuk kepercayaan suku-suku yang diwarisi.

Menurut Sihombing, masuknya agama-agama besar ke Indonesia seperti Hindu, Buddha, Islam dan Kristen telah memperkaya bangsa Indonesia secara budaya dan membawa kemajuan besar.

Dicontohkan, masuknya agama Kristen ke Sumatera Utara oleh para misionaris Jerman pimpinan Dr Ludwig Ingwer Nommensen telah membebaskan masyarakat Batak dari berbagai keterbelakangan melalui pendidikan, perbaikan kesehatan, penghentian permusuhan, penghapusan perbudakan dan perdagangan anak-anak dan wanita.

Di lain pihak adat-istiadat yang baik tetap terpelihara dengan masuknya Kristen, seperti adat perkawinan yang didasarkan pada prinsip dalihan na tolu, yakni hubungan kekerabatan oleh pernikahan, meliputi pihak kawan semarga, pihak perempuan dan pihak penerima perempuan.

Pandangan hidup Batak yang tidak bertentangan dengan agama tetap dapat dilestarikan, misalnya yang tercermin dalam berbagai corak kain tenunan yang masing-masing memiliki makna sendiri dalam kerangka sebuah kosmologi dan kepercayaan kepada Tuhan, Sang Pencipta.

"Corak budaya multiaspek telah sangat mempengaruhi jalan sejarah bangsa Indonesia, termasuk dalam pembentukan negara Pancasila," demikian Sihombing.

29 Mei 2009

Mama Said

By Metallica



Mama, she has taught me well
Told me when I was young
"Son, your life's an open book
Don't close it 'fore its done"
"The brightest flame burns quickest"
That's what I heard her say
A son's heart sowed to mother
But I must find my way

Let my heart go
Let your son grow
Mama, let my heart go
Let this heart be still
Yeah, still

Rebel, mind your last name
Wild blood in my veins
They bring strings around my neck
The mark that still remains
Left home at an early age
Of what I heard was wrong
I never asked forgiveness
But what is said is done

Let my heart go
Let your son grow
Mama, let my heart go
Let this heart be still

Never I ask of you
But never I gave
But you gave me your emptiness that I'll take to my grave
Never I ask of you
But never I gave
But you gave me your emptiness that I'll take to my grave
So let this heart be still





Mama, now I'm coming home
I'm not all you wished of me
A mother's love for her son
Spoken, help me be
I took your love for granted
Not a thing you said to me
I needed your arms to welcome me
But, a cold stone's all I see

Let my heart go
Let your son grow
Mama, let my heart go
Let this heart be still

Let my heart go
Mama, let my heart go
You never let my heart go
So let this heart be still

Never I ask of you
But never I gave
But you gave me your emptiness that I'll take to my grave
Never I ask of you
But never I gave
But you gave me your emptiness that I'll take to my grave
Let this heart be still.

28 Mei 2009

RENUNGAN DIRI

Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu sholatnya
seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s

Siapakah orang yang manis senyumanya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa
musibah lalu dia berkata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun."
Lalu sambil berkata,"Ya Rabb, Aku ridha dengan ketentuanMu ini", sambil
mengukir senyuman.

Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada selalu menumpuk-numpukkan harta.

Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun
masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.

Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati
membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan sejauh
mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang
yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak
membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga
kelak karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari
siksa neraka.

Siapakah org yg PELIT ?
Orang yg pelit ialah org yg membiarkan tulisan ini begitu saja, malah
dia tidak akan menyampaikan kepada org lain.

25 Mei 2009

Umar berubah menjadi Khalifah Gila...???




Memang betul, Khalifah Umar bin Khaththab telah berubah ingatan. Banyak yang melihatnya dengan mata kepala sendiri. Barang kali karena Umar di masa mudanya sarat dengan dosa, seperti merampok, mabuk-mabukkan, malah suka mengamuk tanpa berprikemanusiaan, sampai orang tidak bersalah banyak yang menjadi korban. Itulah yang mungkin telah menyiksa batinnya sehingga ia ditimpa penyakit jiwa.
Dulu Umar sering menangis sendirian sesudah selesai menunaikan shalat. Dan tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, juga sendirian. Tidak ada orang lain yang membuatnya tertawa. Bukankah hal itu merupakan isyarat yang jelas bahwaUmar bin Kaththab sudah gila?
Abdurrahman bin Auf, sebagai salah seorang sahabat Umar yang paling akrab, merasa tersinggung dan sangat murung mendengar tuduhan itu. Apalagi, hampir semua rakyat Madinah telah sepakat menganggap Umar betul-betul sinting. Dan, sudah tentu, orang sinting tidak layak lagi memimpin umat atau negara.
Yang lebih mengejutkan rakyat, pada waktu melakukan shalat Jum'at yang lalu, ketika sedang berada di mimbar untuk membacakan khotbahnya, sekonyong-konyong Umar berseru, "Hai sariah, hai tentaraku. Bukit itu, bukit itu, bukit itu!"Jemaah pun geger. Sebab ucapan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan isi khotbah yang disampaikan. "Wah, khalifah kita benar-benar sudah gila," gumam rakyat Madinah yang menjadi makmum shalat Jumat hari itu.
Tetapi Abdurrahman tidak mau bertindak gegabah, ia harus tahu betul, apa sebabnya Umar berbuat begitu. Maka didatanginya Umar, dan ditanyainya,"Wahai Amirul Mukminin. Mengapa engkau berseru-seru di sela-sela khotbah engkau seraya pandangan engkau menatap kejauhan?" Umar dengan tenang menjelaskan, "Begini, sahabatku. Beberapa pekan yang lewat aku mengirimkan Suriah, pasukan tentara yang tidak kupimpin langsung, untuk membasmi kaum pengacau. Tatkala aku sedang berkhotbah, kulihat pasukan itu dikepung musuh dari segala penjuru. Kulihat pula satu-satunya benteng untuk mempertahankan diri adalah sebuah bukit dibelakang mereka. Maka aku berseru: bukit itu,bukit itu, bukit itu!"
Setengah tidak percaya, Abdurrahman megerutkan kening. "Lalu, mengapa engkau dulu sering menangis dan tertawa sendirian selesai melaksanakan shalat fardhu?" tanya Abdurrahman pula. Umar menjawab, "Aku menangis kalau teringat kebiadabanku sebelum Islam. Aku pernah menguburkan anak perempuanku hidup-hidup. Dan aku tertawa jika teringat akan kebodohanku. Kubikin patung dari tepung gandum, dan kusembah-sembah seperti Tuhan."
Abdurrahman lantas mengundurkan diri dari hadapan Khalifah Umar. Ia belum bisa menilai, sejauh mana kebenaran ucapan Umar tadi. Ataukah hal itu justru lebih membuktikan ketidakwarasannya sehingga jawabannya pun kacau balau? Masak ia dapat melihat pasukannya yang terpisah amat jauh dari masjid tempatnya berkhotbah?
Akhirnya, bukti itupun datang tanpa dimintanya. Yaitu manakala sariah yang dikirimkan Umar tersebut telah kembali ke Madinah. Wajah mereka berbinar-binar meskipun nyata sekali tanda-tanda kelelahan dan bekas-bekas luka yang diderita mereka. Mereka datang membawa kemenangan.
Komandan pasukan itu, pada hari berikutnya, bercerita kepada masyarakat Madinah tentang dasyatnya peperangan yang dialami mereka. "Kami dikepung oleh tentara musuh, tanpa harapan akan dapat meloloskan diri dengan selamat. Lawan secara beringas menghantam kami dari berbagai jurusan. Kami sudah luluh lantak. Kekuatan kami nyaris terkuras habis. Sampai tibalah saat salatJumat yang seharusnya kami kerjakan. Persis kala itu, kami mendengar sebuah seruan gaib yang tajam dan tegas: "Bukit itu, bukit itu, bukit itu!" Tiga kali seruan tersebut diulang-diulang sehingga kami tahu maksudnya. Serta-merta kami pun mundur ke lereng bukit. Dan kami jadikan bukit itu sebagai pelindung di bagian belakang. Dengan demikian kami dapat menghadapi serangan tentara lawan dari satu arah, yakni dari depan. Itulah awal kejayaan
kami."
Abdurrahman mengangguk-anggukkan kepala dengan takjub. Begitu pula masyarakat yang tadinya menuduh Umar telah berubah ingatan. Abdurrahman kemudian berkata, "Biarlah Umar dengan kelakuannya yang terkadang menyalahi adat. Sebab ia dapat melihat sesuatu yang indera kita tidak mampu melacaknya"

Dari buku Kisah Teladan - K.H. Abdurrahman Arroisi


20 Mei 2009

Al-Qomah Dibakar RasuluLLah

Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu. Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma. Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun. Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah. "Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi."Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya." Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.
Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :"Masihkah ada kedua orang tuanya?" tanya Nabi.
"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta," jawab isterinya."
Di mana dia sekarang?"
"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."
Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah. "Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah. "Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.
"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.
"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.
"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.
"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.
"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu. Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.
"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan."Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah.
Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup. Ia menghadap Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya. Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Memang, surga adalah di bawah telapak kaki ibunda.



18 Mei 2009

Kisah Nabi Musa Dengan Seorang Pezina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan- pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk".
Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia Berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.
"Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.
Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina.
"Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan,
"Dari perzinaan itu saya pun...lantas hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... tewas," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.
Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, "Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan.Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.
Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"
"Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran."Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal.
Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina"
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.
Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy)
Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.
Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita penzina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik.

16 Mei 2009

Memiliki Mimpi Terindah

original post at : www.suryamuslim.blogspot.com

Humor Sufi :
Nasruddin mengenakan jubah sufinya dan memutuskan untuk melakukan sebuah pengembaraan suci. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang yogi dan seorang pendeta.

Mereka bertiga sepakat membentuk tim. Ketika sampai di sebuah perkampungan, kedua teman seperjalanan meminta Nasruddin untuk mencari dana, sementara mereka berdua berdakwah. Nasruddin berhasil mengumpulkan uang yang kemudian dibelanjakannya untuk halwa.

Nasruddin menyarankan agar makanan itu segera dibagi, tapi yang lain merasa belum terlalu lapar sehingga diputuskan untuk membaginya pada malam harinya saja.

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan. Dan ketika malam tiba, Nasruddin langsung meminta porsinya "karena akulah alat untuk memperoleh makanan itu."

Sementara itu, yang lain tidak setuju. Sang pendeta mengajukan alasan. Karena bentuk tubuhnya yang paling bagus, maka pantaslah kalau ia yang makan lebih dulu.

Sang yogi juga menyampaikan keadaan dirinya bahwa ia hanya makan sekali dalam tiga hari terakhir ini. Karenanya harus mendapat bagian yang lebih banyak.

Akhirnya mereka putuskan untuk tidur dengan sebuah janji bahwa yang malamnya bermimpi paling bagus, boleh makan halwa lebih dulu. Begitu bangun, sang pendeta bilang: "Dalam mimpi aku melihat pendiri agamaku membuat tanda salib. Itu berarti aku telah memperoleh berkah istimewa."

Yang lain merasa amat terkesan, tapi kemudian sang yogi menyambung: "Aku mimpi pergi ke Nirwana, tapi tidak menemukan apa-apa."Sekarang giliran Nasruddin.

"Aku mimpi bertemu seorang guru Sufi, Nabi Khidir, yang hanya muncul di depan orang yang paling suci. Ia berkata: "Nasruddin, makanlah halwa itu sekarang juga!" Dan, tentu saja, aku harus mematuhinya."

11 Mei 2009

Kemuliaan Akhlak Nabi SAW

original post in:
http://suryamuslim.blogspot.com/


Setelah wafatnya Nabi SAW, Abu bakar yang merupakan mertua Nabi bertanya pada anaknya Aisyah r.a;
"Wahai Aisyah, katakanlah padaku apa kebiasaan/sunnah Nabi SAW yang masih belum aku laksanakan".
Aisyah menjawab :
"Wahai ayah, engkau adalah sahabatnya yang paling gemar mengamalkan sunnahnya. Hampir tidak ada satu pun sunnahnya yang tidak kau laksanakan. Tetapi, di setiap pagi beliau selalu berjalan ke ujung jalan itu membawakan roti untuk diberikan kepada seorang pengemis Yahudi buta di sudut jalan itu".

Keesokan paginya, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun memulai kebiasaan sang idolanya tersebut. Dia berjalan menghampiri pengemis Yahudi yang dijelaskan oleh Aisyah sambil membawa roti. Lalu diberikannya roti tersebut kepada pengemis Yahudi itu.
Lalu si pengemis bertanya kepadanya; "Siapa kamu?"
Abu Bakar menjawab : "Aku adalah orang yang biasa memberikan roti kepadamu".
Tiba-tiba si pengemis itu menaikkan nada suaranya:
"Tidak. Kau pasti bukan dia. Dia selalu melunakkan roti dengan mulutnya terlebih dahulu, baru kemudian menyuapiku dengan lembut".

Bergemuruh rasanya dada Abu Bakar mendengar ucapan si pengemis itu. Namun belum reda lagi gemuruh batinnya, si pengemis bertanya kepadanya;
"Siapa kamu sebenarnya, dan mana orang yang biasanya memberiku roti lembut itu?"
Dengan sedikit terisak-isak Abu Bakar pun menjawab,
"Dia telah wafat, aku adalah sahabatnya yang akan menggantikan kebiasaannya ini"

Terkejut si pengemis mengetahui bahwa orang yang sangat akrab dengannya itu telah tiada. Lalu ia pun melanjutkan pengakuannya;
"Padahal dia adalah orang yang sangat lembut dan baik hati,
dia tidak pernah lalai untuk memberiku roti di setiap pagi. Padahal aku selalu menasehatinya agar ia berhati-hati kepada orang yang bernama Muhammad, hati-hati dengan agama baru yang dibawa Muhammad. Aku takut dia akan masuk ke dalam perangkap agamanya si Muhammad itu. Tapi lihatlah, kini ia telah pergi meninggalkanku..." ujarnya sedih.

Abu Bakar pun tak mampu menahan haru di hatinya, dia menangis sejadi-jadinya.
Si pengemis terkejut dan bertanya kepadanya;
"Wahai Tuan, apa yang membuatmu sesedih itu?"
Lalu Abu Bakar pun menjelaskan kepadanya;
"Dia itulah Muhammad RasuluLLah SAW,
orang yang selalu menemuimu setiap pagi, yang selalu memberimu roti lembut, yang selalu kau nasehati, yang selalu kau hina. Tapi ia tetap menemuimu dan memberimu roti hingga akhir hayatnya. Bagaimana aku tidak sedih?"

Mendengar pernyataan Abu Bakar tersebut, si pengemis pun tak kalah sedihnya. Rasa bersalah dan penyesalan yang begitu besar menghantuinya hingga mereka berdua seolah sedang lomba menangis.
Setelah keduanya tenang, dengan sedikit terisak-isak si pengemis itu meminta Abu Bakar mendengarkan syahadatnya dan memintanya untuk menjadikannya sebagai salah satu saudaranya di jalan agama Muhammad SAW, agama orang yang selalu dibenci dan dihinanya, dulu...

Kemuliaan akhlak Nabi memang tidak mampu ditandingi oleh siapa pun.
Namun itu bukan berarti kita tidak mampu memuliakan akhlak kita dengan apa yang telah dicontohkan oleh Baginda Nabi SAW.

Perbaiki akhlak kita yuk...
Semoga Bermanfaat

09 Mei 2009

Antasari, KPK dan Opini yang Tergiring...

original post in http://suryamuslim.blogspot.com/

Salah satu topik yg sedang menghangat di persada negeri pertiwi saat ini adalah ditangkapnya Antasari Azhar oleh POLDA METRO JAYA setelah sebelumnya statusnya diubah dari saksi menjadi tersangka atas kasus pembunuhan atas korban Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran yang ditembak pada 14 Maret 2009 sepulangnya dari bermain golf di Moedern Land Tangerang. Hingga kemudian polisi menangkap 6 pelaku tersangka eksekutor, serta 3 lainnya yakni Kombes Wiliardi Wizae, Sigid Haryo Wibisono, dan Antasari Azhar.

Sekedar menyegarkan kembali ingatan kita bahwa tragedi pembunuhan 'versi mafia' ini terjadi sekitar 1 bulan sebelum Pemilu Legislatif dilaksanakan. Pada saat itu memang hampir seluruh media memberitakan kasus ini, namun hanya saja karena kejadian kasus ini berdekatan dengan (persiapan) pelaksanaan Pemilu Legislatif yang merupakan even berskala nasional (yang pada saat itu sedang berada dalam suasana hangat-hangatnya iklim politik di negeri ini), maka intensitas pemberitaan kasus ini pun tertambal oleh pemberitaan seputar iklim politik yang ada. Dan yang harus kita ingat, issue kisruh morat-maritnya Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang (seharusnya) menjadi tanggung jawab KPU pada saat itu juga sudah bergema. Tentu saja hal ini tidak jauh dari motavasi politis dari para politisi dan partai politik yang pada saat itu kita bisa saksikan sendiri.

Lebih dari satu bulan setelah insiden kejam itu terjadi atau 1 bulan setelah pelaksanaan Pemilu Legislatif digulirkan dengan menghasilkan sejumlah catatan berwarna-warni dalam kantong KPU, lalu kasus penembakan Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran ini kembali menjadi bahan hangat pemberitaan di seluruh media yang ada karena salah satu pejabat publik yang menduduki posisi strategis dan berpengaruh dalam menentukan masa depan negeri ini disebut-sebut masuk dalam daftar orang-orang yang menjadi dalang atau aktor intelektual dari kasus ini, Antasari Azhar, ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia yang merupakan salah satu komisi independen dari beberapa komisi independen yang ada di negara hukum ini.

Saya sempat geli saat melihat salah seorang pembawa acara "Apa kabar Indonesia pagi" di TV ONE yang bertanya kepada nara sumber tentang tanggung jawab KPK kepada Presiden yang seolah-olah KPK bertanggung jawab kepada Presiden atau KPK berada di bawah garis struktural Presiden... (pernah juga ada wartawan TV1 yang mengatakan PKS dengan sebutan Partai Keadilan Sosial, Hahaha...gimana sih sistem rekruitmen di TV1 itu ya...???)

Upz, kembali ke tema tulisan...
Seiring dengan kondisi yang terjadi ini, maka timbul berbagai persepsi dan tanggapan dari seluruh lapisan lembaga (pemerintah & non pemerintah) dan masyarakat. Sementara saya adalah salah satu bagian dari rombongan orang-orang yang disebut sebagai 'masyarakat'. Maka saya juga merasa tertarik untuk memanfaatkan media yang ada ini untuk menyampaikan pendapat saya terhadap kasus yang menghebohkan ini.

Meminjam istilah Amien Rais, maka ada beberapa pemikiran yang bermain di dalam "komputer" otak saya terkait kasus ini, antara lain :

1. Yang kita ketahui bahwa KPK adalah satu-satunya lembaga yang telah berhasil menjaga dan mengembalikan kas negara dari kantong-kantong para koruptor walau kita juga harus mengakomodir sebagian pendapat yang mengatakan bahwa kinerja KPK masih belum maksimal. Tapi tetap saja itu tidak akan merubah sejarah bahwa sedikit atau banyak, maksimal atau pun tidak, KPK telah melakukan itu.

Dalam ketentuan dunia yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa, tentu saja orang-orang zhalim/jahat tidak akan senang dengan orang-orang baik/sholeh karena kebaikan-kebaikan yang dilakukannya akan bersinggungan dengan kejahatan yang dilakukannya. Artinya, tentu saja para koruptor tidak akan senang atau lebih tepatnya 'sangat membenci' kerja-kerja KPK ini.
Sehingga sangatlah mungkin Antasari Azhar dijadikan korban utama dalam kasus ini, sementara Nasruddin Zulkarnaen adalah korban tambahan / kambing hitam pengalihan sebab pembunuhan karakter dan pencitraan dari icon KPK ini.

2. Adanya libido kekuasaan dari rival politik kubu cikeas untuk menjatuhkan pamor dan popularitas Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (yang issuenya akan dipaketkan dengan anggota majelis syuro PKS Hidayat Nurwahid dalam PILPRES mendatang) ini tak pernah bosan untuk menjadikan kisruh DPT sebagai busur issue sentral dengan 2 mata anak panah, (menjatuhkan rival, dan meraup simpatik vouters untuk kemudian mau merubah kiblat pilihannya).
Seperti yang sudah coba saya buka di atas, bahwa kisruh DPT ini sudah dimulai sebelum kasus pembunuhan ini terjadi. Maka kemudian lahirlah persepsi-persepsi dangkal dari sebagian kalangan bahwa mungkin saja kasus pembunuhan ini adalah pengalihan issue oleh Pemerintah sebagai pembawa marwah KPU dalam kisruh DPT yang pasang surut pemberitaannya di media ini. Walau pemikiran ini memang mungkin saja benar, tapi saya berfikir hal ini agak berlebihan dan terkesan terlalu kejam bin ceroboh untuk dilakukan oleh Pemerintah atau pun oleh kubu cikeas bila motivasinya adalah murni kekuasaan atau kemenangan pada PILPRES nantinya. Karena terlalu bodoh rasanya apabila pemerintah (yang memegang peranan penting di negeri ini) tidak melakukan pembelaan atas tuduhan apa pun yang menimpanya melalui serangkaian kewenangan dan kebebasan akses (yang biasa disalahgunakan) yang dimilikinya.
Yang perlu kita camkan bersama adalah belum pernah sejarahnya di negeri ini lembaga negara yang kalah dengan lembaga/personal mana pun saat berhadapan dalam kasus hukum.
Jadi saya berpendapat, persepsi ini adalah sesuatu yang kadar kemungkinannya sangat lemah.

3. Kemungkinan atas tuduhan bahwa Antasari Azhar adalah otak pelaku pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen adalah sesuatu yang lumrah. Apa lagi bila kita melihat dan mengikuti skenario yang didugakan oleh pihak kepolisian, maka akan terlihat bahwa Antasari Azhar merupakan satu-satunya otak atau sumber utama dari kasus pembunuhan ini tanpa menafikan eksistensi Rani Juliani dalam historis tragedi ini.
Namun (berkaitan juga dengan poin 1) yang perlu kita pahami adalah seandainya memang benar dan terbukti Antasari Azhar sebagai otak pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen ini, maka aksi tersebut adalah tindakan kriminal personal yang dilakukan oleh Antasari Azhar sebagai pribadinya, bukan tindakan kriminal lembaga secara terstruktur, terkecuali nanti fakta hukum berbicara yang lain lagi.
Artinya, keterjeratan Antasari Azhar dalam kasus ini tidak memiliki hubungan struktural apa pun dengan kinerja dan kelanjutan kerja KPK ke depannya. Bila kita memandang negatif Antasari nantinya setelah (bila) ia terbukti bersalah, maka pandangan itu tidak boleh mencoreng prestasi KPK selama ini dan kepercayaan kita kepada Lembaga Pemberantas Praktek Korupsi ini. Sementara mengenai kekosongan posisi seorang Ketua KPK yang merupakan salah satu bagian dari unsur Pimpinan KPK maka hal ini selayaknya dikembalikan kepada peraturan yang berlaku dalam ruang lingkup KPK itu sendiri dengan merujuk Undang-Undang mendukungnya. Sejatinya seluruh unsur lembaga negara yang ada memback up kondisi abnormal KPK ini dengan pemikiran-pemikiran yang solutif untuk kemudian bisa dijadikan landasan bagi KPK untuk terus membabat para koruptor dan tindakan koruptif lainnya yang masih ngantri dalam daftar incaran KPK.

Tegakkan supremasi hukum tanpa pandang Bulu,
Babat habis terus para koruptor...
Jayalah Keadilan Hukum,
Jayalah KPK,
Jayalah negeriku,
Jayalah...!!!

03 Mei 2009

More Than Word (EXTRAME)

Saying I love you
Is not the words
I want to hear from you
It's not that I want you
Not to say
But if you only knew
How easy
It would be to
Show me how you feel
More than words
Is all you have to to
To make it real
Then you wouldn't
Have to say
That you love me
Cause I'd already know

What would you do
If my heart
Was torn in two
More than words
To show you feel
That your love
For me is real
What would you say
If I took
Those words away
Then you couldn't
Make things new
Just by saying
I love you
More than words
More than words

Now that I've tried to
Talk to you
And make you understand
All you have to do
Is close your eyes
And just reach out your hands
And touch me
Hold me close
Don't ever let me go
More than words
Is all I ever
Needed you to show
Then you wouldn't
Have to say
That you love me
'Cause I already know