Biodata

Foto saya
Lifestyle of Medan's People, Do You Want to Beat it...???

01 Oktober 2009

Lelaki buta yg menyebabkan Nabi mendapat teguran langit hingga sakit

Siapakah laki-laki itu yg karenanya Nabi yg mulia mendapat teguran dari langit dan menyebabkan beliau sakit? Siapakah dia yg krn peristiwanya Jibril al-Amin harus turun membisikkan wahyu Allah ke dalam hati Nabi yg mulia? Dia tidak lain adl Abdullah bin Ummi Maktum muazzin Rasulullah. Abdullah Ummi Maktum orang Mekah suku Quraisy.
Dia mempunyai ikatan keluarga dgn Rasulullah saw. yakni anak paman ummul mukminin Khadijah binti Khuwailid r.a. Bapaknya Qais bin Zaid dan ibunya Atikah binti Abdullah. Ibunya bergelar “ummi maktum” krn anaknya Abdullah lahir dalam kedaan buta total. Ketika cahaya Islam mulai memancar di Mekah Allah melapangkan dada Abdullah bin Ummi Maktum menerima agama baru itu. Karena itu tidak diragukan lagi dia termasuk kelompok yg pertama-tama masuk Islam.
Sebagai muslim kelompok pertama Abdullah turut menanggung segala macam suka dan duka kaum muslimin di Mekah ketika itu. Dia turut menderita siksaan kaum Quraisy seperti yg diderita kawan-kawannya seagama berupa penganiayaan dan berbagai macam tindak kekerasan lainnya. Tetapi apakah krn tindak kekerasan itu lantas Ibnu Ummi Maktum menyerah? Tidak?! Dia tidak pernah mundur dan tidak lemah iman. Bahkan dia semakin teguh berpegang pada agama Islam dan kitab Allah . Dia semakin rajin mempelajari syariat Islam dan sering mendatangi majlis Rasulullah. Begitu rajin dan rakusnya dia mendatangi majlis Rasulullah menyimak dan menghafal Alquran sehingga tiap waktu senggang selalu diisinya dan tiap kesempatan yg baik selalu direbutnya. Karena rewelnya dia beruntung memperoleh apa yg diinginkan dari Rasulullah disamping keuntungan bagi yg lain-lain juga. Pada masa permulaan tersebut Rasulullah saw. sering mengadakan dialog dgn pemimpin-pemimpin Quraisy seraya mengharap semoga mereka masuk Islam.
Pada suatu hari beliau bertatap muka dgn ‘Utbah bin Rabi’ah Syaibah bin Rabi’ah ‘Amr bin Hisyam alias Abu Jahal Umayyah bin Khalaf dan Walid bin Mughirah ayah Saifullah Khalid bin Walid. Rasulullah berunding dan bertukar pikiran dgn mereka tentang Islam. Beliau sangat ingin mereka menerima dakwah dan menghentikan penganiayaan terhadap para sahabat beliau. Sementara beliau berunding dgn sungguh-sungguh tiba-tiba Abdullah bin Ummi Maktum datang mengganggu minta dibacakan kepada ayat-ayat Alquran. Kata Abdullah “Ya Rasulullah ajarkanlah kepadaku ayat-ayat yg telah diajarkan Allah kepada Anda!” Rasulullah terlengah memperdulikan permintaan Abdullah. Bahkan beliau agak acuh terhadap interupsinya itu. Lalu beliau membelakangi Abdullah dan melanjutkan pembicaraan dgn para pemimpin Quraisy tersebut. Mudah-mudahan dgn Islamnya mereka Islam bertambah kuat dan dakwah bertambah lancar.
Selesai berbicara dgn mereka Rasulullah saw. bermaksud pulang. Tetapi tiba-tiba penglihatan beliau menjadi gelap dan kepala beliau terasa sakit seperti kena pukul. Kemudian Allah mewahyukan firman-Nya kepada beliau “Dia bermuka masam dan berpaling krn seorang buta datang kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya atau dia mendapatkan pengajaran lalu pengajaran itu memberikan manfaat kepadanya? Adapun orang yg merasa dirinya serba cukup maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada atasmu kalau mereka tidak membersihkan diri . Adapun orang yg datang kepadamu dgn bergegas sedangkan ia takut maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan ! Sesungguhnya ajaran itu suatu peringatan. Maka siapa yg menghendaki tentulah ia memperbaikinya. terdapat di dalam kitab-kitab yg dimuliakan yg ditinggikan lagi disucikan di tangan para utusan yg mulia lagi berbakti.” . Enam belas ayat itulah yg disampaikan Jibril al-Amin ke dalam hati Rasulullah saw. sehubungan dgn peristiwa Abdullah bin Ummi Maktum yg senantiasa dibaca sejak diturunkan sampai sekarang dan akan terus dibaca sampai hari kiamat.
Sejak hari itu Rasulullah saw. tidak lupa memberikan tempat yg mulia bagi Abdullah apabila dia datang. Beliau menyilakan duduk di tempat duduknya beliau tanyakan keadaannya dan beliau penuhi kebutuhannya. Tidaklah heran kalau beliau memuliakan Abdullah sedemikian rupa, bukankah teguran dari langit itu sangat keras?
Tatkala tekanan dan penganiayaan kaum Quraisy terhadap kaum muslimin semakin berat dan menjadi-jadi Allah SWT mengizinkan kaum muslimin dan Rasul-Nya hijrah. Abdullah bin Ummi Maktum bergegas meninggalkan tumpah darahnya utk menyelamatkan agamanya. Dia bersama-sama Mush’ab bin Umair sahabat-sahabat Rasul saw. yg pertama-tama tiba di Madinah. Setibanya di Yatsrib Abdullah dan Mush’ab segera berdakwah membacakan ayat-ayat Alquran dan mengajarkan pengajaran Islam. Setelah Rasulullah saw. tiba di Madinah beliau mengangkat Abdullah bin Ummu Maktum serta Bilal bin Rabah menjadi muadzdzin Rasulullah. Mereka berdua bertugas meneriakkan kalimah tauhid lima kali sehari semalam mengajak orang banyak beramal saleh dan mendorong masyarakat merebut kemenangan. Apabila Bilal azan Abdullah Qamat; Abdullah azan Bilal qamat.

sumber file blog.re.or.id

Tidak ada komentar: